LAPORAN TUGAS BESAR
TOMVIDEF
(Tobacco Mosaic Virus Defender)
Penyusun :
Nama : SHOLEH HUDIN
NIM : 181910201023
Kelas : A
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO STRATA 1
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
JEMBER
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kasih dan rahmat-Nya laporan ini bisa disusun dengan baik. Dan tidak lupa juga
penulis ucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu
proses berjalannya laporan ini tepat pada waktunya. Pembuatan laporan ini guna
memenuhi tugas akhir sebagai syarat kelulusan pada matakuliah Algoritma dan
Pemrograman.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhirnya, kami sangat berharap
dengan adanya laporan ini dapat memberikan manfaat dan inovasi mengenai perkembangan
teknologi pertanian di Indonesia. Dan semoga laporan ini dapat berguna dan
memberikan manfaat bagi setiap pihak terutama bagi mereka para pembaca.
Jember,
10 Mei 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................... 1
KATA
PENGANTAR.................................................................................. 2
DAFTAR
ISI................................................................................................. 3
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................. 4
1.1 Latar
Belakang......................................................................................... 4
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................... 5
1.3 Tujuan....................................................................................................... 5
1.4 Manfaat dan
Kegunaan............................................................................. 5
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 6
2.1 Arduino..................................................................................................... 6
2.2 Sensor Suhu
dan Kelembaban.................................................................. 6
2.3 Liquid
Crystal Display............................................................................. 7
2.4 Relay......................................................................................................... 8
2.5 Project
Board............................................................................................ 9
BAB
III METODOLOGI.......................................................................... 10
3.1 Waktu dan
Tempat................................................................................. 10
3.2 Blok Diagram......................................................................................... 10
3.4 Alat dan
Bahan....................................................................................... 10
3.5 Desain
Penelitian.................................................................................... 11
3.6 Flowchart................................................................................................ 11
BAB
IV PENUTUP.................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan............................................................................................. 12
4.2 Saran....................................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman cabai (Capsicum
annuum L.) merupakan salah satu sayuran penting yang bernilai ekonomis tinggi
dan digemari masyarakat. Selain berguna untuk penyedap makanan, cabai merah
juga mengandung zat gizi yang sangat berguna untuk kesehatan seperti protein,
lemak, karbohidrat, kalsium (Ca), fosfor (P), besi (Fe), vitamin A dan C, dan
mengandung senyawa-senyawa alkaloid seperti capsicum, flavonoid, dan minyak
esensial. Banyak manfaat tanaman cabai, sehingga produksi cabai yang tinggi
dibutuhkan untuk menjaga suplainya.
Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (2012) bahwa produksi cabai Sulawesi Tenggara pada tahun 2010
sebesar 7.817 ton dengan luas lahan 1.959 ha atau mengalami peningkatan sebesar
3.054 ton atau sekitar 39,07% dibanding dengan produksi pada tahun 2009. Namun
sejak 2010 produksi cabai mulai menurun. Produksi tahun 2011 hanya sebesar
4.764 ton atau menurun sebesar 39% dibandingkan dengan tahun 2010.
Salah satu faktor
penyebab menurunya produksi cabai adalah infeksi virus Tobacco mosaic virus
(TMV). TMV adalah salah satu penyakit penting tanaman cabai dan telah tersebar
luas di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara (Li et al., 2007). Survei yang
dilakukan oleh Sulyo dan Duriat (1996), bahwa penyakit virus ini terdapat di
semua pertanaman cabai. Laporan tersebut juga telah menginformasikan keberadaan
TMV pada tanaman cabai di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Bukan hanya
karena penyebaran TMV yang telah meluas tetapi akibat infeksi TMV dapat
mengakibatkan kerugian ekonomi yang cukup nyata karena dapat mengganggu
pertumbuhan dan menurunkan kualitas serta kuantitas hasil tanaman cabai
bergantung tingkat ketahanan tanaman (Taufik et al., 2009).
Solusi yang diberikan
pada kasus ini adalah pembuatan alat deteksi suhu dan kelembaban pada
perkebunan berbasis Green House Otomatis yang dapat mengatur suhu dan
kelembaban secara otomatis. Pada perancangan alat ini, untuk mendeteksi suhu
dan kelembaban pada Green House adalah dengan menggunakan Sensor Suhu DHT11 dan
Potensiometer yang diletakkan di salah satu sisi Green House. Sebagai
pengontrol dan pengolah datanya adalah menggunakan Arduino Uno, sehingga dapat
jika terdapat suhu yang berlebih pada data, Green House akan secara otomatis
menyalakan lampu dan menyemburkan percikan air agar suhu dan kelembaban pada
Green House tetap terjaga.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimana
merancang alat pendeteksi suhu dan kelembaban berbasis Arduino Uno?
2.
Bagaimana
cara kerja alat alat pengatur suhu dan kelembaban otomatis pada Green House
untuk mencegah timbulnya virus Tobacco
Mosaic
1.3 Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah :
1.
Mengetahui
sistem pengoprasian Green House Otomatis pencegah virus Tobacco Mosaic berbasis Arduino.
2.
Mencegah
terjadinya virus Tobacco Mosaic pada
tanaman cabai didalam Green House.
3.
Menerapkan
ilmu perkuliahan Teknik Elektro Universitas Jember.
4.
Membuat
alat yang dapat bermanfaat bagi petani cabai dan mencegah penurunan produksi
cabai.
1.4 Manfaat dan Kegunaan
Adapun manfaat dan kegunaan dari proyek ini adalah :
1.
Apabila
terjadi perubahan suhu yang dapat memicu virus Tobacco Mosaic berkembang biak dapat langsung mengambil tindakan
pencegahan.
2. Mengetahui serta memahami mikrokontroler Arduino Uno dan sensor
DT11 dan Potensiometer bagi penulis maupun pembaca guna memudahkan eksperimen
atau perwujudan peralatan berbasis mikrokontroler.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Arduino
Arduino
merupakan sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source.
Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan
kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi
ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated
Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang
sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan
meng-upload ke dalam memory microcontroller.
Pada gambar 1 merupakan jenis Arduino Mega type 2560, Arduino
Mega 2560 adalah papan pengembangan mikrokontroller yang berbasis Arduino
dengan menggunakan chip ATmega2560. Board ini memiliki pin I/O yang
cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah PWM),
16 pin analog input, 4 pin UART (serial port hardware). Arduino Mega
2560 dilengkapi dengan sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power
jack DC, ICSP header, dan tombol reset. Board ini sudah sangat lengkap, sudah
memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk sebuah mikrokontroller.
2.2 Sensor Suhu dan Kelembaban (DHT11)
Kelembaban udara
menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif)
maupun defisit tekanan uap air.
Kelembaban nisbi adalah membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual
dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air.
Informasi mengenai nilai
kelembaban udara diperoleh dari proses pengukuran. Alat yang biasanya digunakan
untuk mengukur kelembaban udara adalah higrometer. DHT11 adalah sensor digital
yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat
mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat
baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan
dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu,
maka modul ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya. DHT11 ini
termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan
data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan
dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, dengan sepsifikasi: Supply Voltage: +5
V, Temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C, Humidity : 20-90% RH ± 5% RH
error, dengan sesifikasi digital interfacing system. Produk ini cocok digunakan
untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.
2.3 Liquid Crystal Display (LCD)
LCD merupakan
salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data,
baik karakter, huruf, atau grafik. LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil
sehingga sering digunakan untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan
instrumen elektronik seperti multimeter digital. LCD memanfaatkan silikon dan
galium dalam bentuk kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD,
setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan
kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom terdiri dari LED pada
bidang latar (backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan
sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda transparan. Dalam keadaan
normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Kemudian daerah-daerah
tertentu pada Cairan tersebut warnanya akan berubah menjadi hitam ketika
tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pada
sisi dalam kaca bagian depan. Keunggulan menggunakan LCD adalah konsumsi daya
yang relatif kecil dan menarik arus yang kecil (beberapa mikro ampere),
sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya
yang kecil. Keunggulan lainnya adalah ukuran LCD yang pas yakni tidak terlalu
kecil dan tidak terlalu besar, kemudian tampilan
yang diperlihatkan dari LCD dapat dibaca dengan mudah dan jelas (Setiawan, “Mikrokontroler
ATMEGA 8535 Bascom-AVR”, 2010 : 24-27).
Gambar
2.3 Liquid Crystal Display
Spesifikasi pada
LCD 16x2 adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari 16
kolom dan 2 baris
2. Mempunyai 192
karakter yang tersimpan
3. Tegangan kerja
5V
4. Memiliki ukuran
yang praktis
2.4 Relay
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar 2.4 Relay
2.5 Project
Board
BreadBoard atau
disebut juga dengan project board adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit
elektronik yang merupakan bagian prototipe dari suatu rangkaian elektronik yang
belum disolder sehingga masih dapat dirubah skema atau pengantian komponen. Jenis-jenis
breadboard ditentukan berdasarkan banyak lubang yang terdapat pada papan
itu, misal breadboard 400 lubang, 170 lubang, dan lain sebagainya. Hal
terpenting yang harus diketahui sebelum menggunakan project board ini yaitu
memahami dengan baik bagaimana jalur yang saling terhubung antara satu
lubang dengan lainnya. Project board ini cocok digunakan untuk tahap awal
develop project rangkaian elektronika. Merakit menjadi mudah karena tidak perlu
melakukan penyolderan sehingga komponen komponen masih tetap bisa dipergunakan
untuk project lain dikemudian hari.
Gambar 2.5 Project Board
BAB III
METEODOLOGI
3.1 Waktu
dan Tempat
Waktu
pengerjaan dan uji coba penelitian dilakukan diluar jam kuliah dengan mengambil
hari libur ataupun pada saat jam sepulang kuliah.Tempat yang digunakan untuk
penelitian berada di rumah karena uji coba tidak terlalu membutuhkan bantuan
peralatan yang mewadai seperti halnya di suatu laboratorium. Pada dasarnya
dalam penilitan hanya menggunakan bantuan peralatan yang umum dan dapat
ditemukan dirumah.
3.2 Blok
Diagram
Gambar 3.1 Diagram Blok
3.4 Alat
dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan untuk
mebuat TOMVIDEF antara lain :
1. Arduino
Mega
2. Liquid
Crysal Display
3. Sensor
DHT11
4. Relay
5. Lampu
LED
6. Kabel
Jumper
7. Project
Board
8. Software
Arduino IDE
9. Laptop
10. Cutter
3.5 Desain
Penelitian
Gambar 3.2 Desain Penelitian
3.6 Flowchart
Gambar 3.3 Flowchart
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan alat yang bernama Tomvidev
tersebut, maka dapat ditarik berbagai kesimpulan, yaitu :
1. Tomvidev cocok digunakan bagi petani cabai dengan
berbasis Green House.
2.
Cara
implementasi Tomvidev pada Green House adalah cukup dengan menggabungkan
instalasai lampu pada Green House dengan
Tomvidev.
3.
Jika
suhu atau kelembababan kurang dari batas minimum yang telah ditentukan, maka
Relay yang berupa lampu akan secara otomatis menyala.
5.2 Saran
Dari pembuatan alat bernama Tomvidev terdapat
beberapa saran, yaitu :
1. Tata letak komponen lebih rapi.
2. Semoga alat yang dibuat dapat dikembangkan lebih
lanjut dan bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar